Hal penting yang tidak boleh diabaikan dalam mengelola bisnis adalah mengetahui risiko yang kemungkinan akan dihadapi contohnya seperti resiko finansial. Dalam suatu kegiatan bisnis, risiko adalah hal yang tidak dapat dihindari. Risiko memang merupakan hal yang wajar dalam kegiatan bisnis. Untuk itu, penting untuk memahami apa itu risiko atau dan jenis-jenis risiko dalam bisnis. Dengan mengetahui konsep risiko dalam bisnis, maka diharapkan Anda dapat lebih siap ketika melangkah menjalankan bisnis. Motivasi serta manajemen pengambilan risiko pun dapat dipersiapkan dengan lebih baik.
Apa Itu Risiko dalam Bisnis?
Definisi risiko yang dikenal dalam dunia bisnis pada dasarnya ada beberapa. Namun, secara umum dapat ditarik garis besar bahwa konsep risiko selalu dikaitkan dengan adanya ketidakpastian pada masa yang akan datang.
Definisi risiko secara lebih spesifik, dapat diartikan sebagai adanya konsekuensi yang muncul sebagai dampak adanya ketidakpastian sehingga memunculkan dampak yang merugikan bagi pelaku usaha.
Sebaliknya, bila konsekuensi yang memunculkan dampak ini dianggap menguntungkan, maka hal tersebut tidak disebut sebagai risiko. Konsekuensi positif ini lebih dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan.
Risiko seperti ini pada dasarnya memang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, intensitasnya akan meningkat ketika Anda melakukan kegiatan bisnis.
Apalagi, ketika menginginkan keuntungan atau hasil yang besar, maka risiko yang harus dihadapi juga akan semakin besar. Kondisi seperti ini dikenal sebagai high risk high return.
Motivasi Mengambil Risiko Bisnis
Meskipun risiko cenderung memberikan dampak merugikan bagi perusahaan, tetapi risiko ini pun tetap harus diambil oleh para pengusaha.
Ada beberapa alasan yang mendorong seseorang mau mengambil risiko ini. Motivasi mengambil risiko dapat didasari keinginan mendapat tingkat keuntungan atau pengembalian yang sepadan dengan pengorbanan yang dikeluarkannya terlebih dahulu.
Ketika seorang pengusaha melakukan kegiatan yang berisiko dengan motivasi mendapatkan keuntungan, maka biasanya Ia akan mengkalkulasi besarnya risiko yang dihadapi tersebut.
Berdasarkan pada kalkulasi tersebut, Ia akan menetapkan target keuntungan yang diinginkan.
Sebagai contoh, seseorang yang mempunyai uang untuk diinvestasikan, Ia dapat memilih di antara banyak pilihan. Pilihan pertama yaitu menabung di bank dengan mendapatkan bunga sebesar 5% tiap bulan secara pasti.
Pilihan kedua, Ia dapat menginvestasikannya untuk bisnis kuliner dengan potensi keuntungan hingga 300%. Akan tetapi, walaupun pada pilihan kedua terdapat potensi keuntungan yang besar, terdapat juga risiko yang besar.
Selain itu, alasan seseorang mau mengambil risiko juga bisa karena faktor keterpaksaan. Dalam hal ini, seseorang mengambil risiko karena kondisi yang menyertainya sudah sangat mendesak.
Kondisi yang mendesak ini membuat seseorang jadi tidak terlalu menghiraukan risiko yang harus dihadapi.
Kalau pun Ia memahami risiko yang dihadapi, Ia juga tidak memiliki waktu untuk mengkalkulasi besarnya risiko-risiko yang dihadapi tersebut.
Jenis-Jenis Risiko Bisnis
Berikut ini adalah jenis-jenis risiko bisnis yang kemungkinan dihadapi oleh para pengusaha
Risiko Strategik
Dilihat dari namanya, sudah jelas bahwa risiko ini sangat erat kaitannya dengan strategi.
Dengan kata lain risiko ini dapat disimpulkan sebagai risiko atau ketidakpastian yang diakibatkan dari kurang matangnya strategi Anda dalam menjalankan bisnis.
Anda banyak melihat bisnis yang kini berkibar sukses di penjuru dunia, namun seringkali Anda tidak tahu betapa beratnya masa-masa yang mereka hadapi ketika membangun sebuah bisnis.
Contohnya bisnis Aqua yang dahulu sempat tidak diterima pasar karena bisnisnya hanya menjual air putih yang ditempatkan dalam kemasan. Namun sekarang siapa yang tak kenal perusahaan tersebut?
Strategi sangat dibutuhkan dan dipersiapkan matang. Anda juga harus mengetahui strategi jika ada pesaing yang mengancam bisnis Anda.
Contohnya perusahaan ponsel A yang sempat terkenal di segala penjuru. Namun setelah kedatangan sistem operasi tersebut, perusahaan ponsel A tidak menggunakan sistem operasi terbaru.
Maka terjadi kerugian yang besar karena pada masa tersebut sistem operasi terbaru sedang menjadi kebutuhan pasar.
Solusi :
Pada intinya, Anda harus mempersiapkan strategi apa yang akan Anda jalankan ketika Anda akan atau sedang membangun bisnis, agar nantinya dapat berjalan di jalur yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
Anda tidak boleh keras kepala dan egois dengan kehendak, tentu saja Anda harus mengikuti sesuai dengan keinginan pasar.
Solusi lainnya, Anda harus mengetahui manfaat dari produk atau jasa yang Anda tawarkan agar lebih mudah diterima.
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan berarti risiko atau ketidakpastian yang disebabkan karena ketidakpatuhan terhadap peraturan, regulasi atau hukum yang ditetapkan pemerintah setempat secara tertulis maupun tidak tertulis.
Risiko kepatuhan dalam berbisnis contohnya di suatu daerah melarang kegiatan bisnis yang bertema dengan permainan anak seperti playstation karena dapat menyebabkan anak malas belajar.
Maka jika Anda memiliki bisnis rental playstation sebaiknya dimusyawarahkan dengan pemerintah setempat terlebih dahulu, dapat saja mereka meminta beberapa syarat agar Anda tetap menjalankan bisnis.
Jika tidak pun, Anda akan melakukan revolusi dalam bisnis Anda. Jika Anda tidak mematuhi peraturan daerah setempat, bisnis Anda akan merugi karena dapat saja terkena denda pemerintah setempat.
Solusi :
Sebaiknya jika Anda ingin membangun bisnis, bangun secara bertahap dan pelajari tentang bisnis dengan masa depan yang panjang.
Pelajari manfaatnya serta kerugian yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar maupun kerugian lain yang sudah tertera pada hukum dan adat istiadat yang berlaku.
Kelola Bisnis Makanan dan Minuman Secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!